Minggu, 25 Desember 2016

IBU RUMAH TANGGA

"Mi..umi..." Teriak buah hatiku di ruang belajarnya. Sedangakan aku masih sibuk didapur. "Kenapa nak jawab ku.." "Umi ini di isi apa?" "Isi apa nak? "Di suruh ustdzah ngisi data diri di buku agenda yg baru" "Ya udah kmu isi aja..liaat di buku yg lama nak" jawab ku yg masih sibuk di dapur. "Udah mi..tapi aku ga tau yg ini isinya apa..." Tanya buah hatiku dengan nada kesal. "Tanya sma abi ajh nak.." perintahku karena pekerjaan dapur masih sangat banyak. "Abi ga akan tau ummiiiii.." Kata buah hatiku semakin jengkel. "Apa sih pertanyaanya nak?" Coba di bacakan!! Perintahku Karena pekerjaan di dapur blm selesai "Pekerjaan ummi?" "Ya udah kan tinggal kmu tulis to nak..kan kmu tahu pekerjaane ummi..." "Nah ituu mii aku tahu pekerjaanya ummi " " ya udah di tulis to nak" " nggak cukup ummi " Dengan gemasnya dya bcara Dan karena pekerjaanku jga sudah selesai aku pun menghampirinya "Apanya yg ga cukup nak?" Tanyaku "Pekerjaan ummi kan banyak..mengajar menulis menjahit Ibu rumah tangga." Wajah polos buah hati ku membuat ku geli dan membuatku ketawa. Aku tanya balik . "Lha menurut kmu ummi cocoknya jadi apa.?" Yang mana?" "Ibu rumah tangga ajh mi... Soalnya klo ibu rumah tangga ummi ngerjaiin semua pekerjaan rumah, umi ngerawat adik dan umi jga bsa ngajarin aku." "Iya sekarang kmu dah tau apa yg mau di tuliskan" Ujarku sambil tersenyum geli menjawab pernyataannya. "Ummi besok lagi pilih 1 ajh yah pekerjaannya biar aku gak bingung milih... Pekerjaan og ga jelas.." Ujaar buah hatiku Hebat sekali jika seorang wanita bisa menjadi ibu rumah tangga sekaligus pendidik (guru). Dya harus pandai-pandai membagi waktunya. Kisah di atas menunjukan beratnya menjadi ibu. Untuk menjadi sarjana pendidikan kita hanya butuh 6 tahun SD , 3 tahun SMP , 3 tahun SMA dan 4 tahun kuliah dapat gelar sarjanya. Tapi untuk jadi ibu rumah tangga, di kumpulkan seluruh pendidikan di atas di tambah bertahun-tahun, lalu di tambah bertahun-tahun lagi tidak cukup untuk menyandang gelar ibu rumah tangga terbaik. Nah jika semua wanita ingin sekolah tinggi-tinggi demi gelar sarjana, profesi dan lain sebagainya Lalu kenapa orang-orang yg terobsesi dengan gelar sarjana itu begitu menyepelekan pekerjaan ibu rumah tangga? Sedangkan punya anak yg berakhlaq baik keluarga yg bahagia jauh lebih berharga di bandingkan karier yg menjulang tinngi. Pesan saya berikan pendidikan kepada anak-anak perempuan kita setinggi mungkin supaaya ketika menjadi ibu dia bisa menggunakan ilmunya. Satu ibu yg baik akan melahirkan satu keluarga yg baik. Satu generasi ibu yg baik maka akan datanglah penerus yg di janjikan oleh Allah.

Related Posts

IBU RUMAH TANGGA
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.