Senin, 03 Juli 2017

ibu bagaimana jika aku yakin dengan seseorang yg bahkaan tidak melihatku ada atau bahkan biasa saja padaku? naak apaakah kamu lupa dengan pesan ibu beberapa waktu lalu?
adukan segalanya pada yg Maha.
tidak aada kuasa yg Ia tidak bisa.
bagaimana aku harus berusaha bu?
bukankah doa haarus tetap di iringi dengan perjuangan sampai titik darah penghabisan?
nak ibu slalu ceritakan perempuan slalu punya cara unttuk mendekati siapa yg di inginkan.
cara perempuan mendekati laki" jelas berbeda dengan cara laki" mendekati perempuan.
bagaimana ibu? apakah ini bukan sebuah kesalahan?  apakah tidak apa apa?
ibu tidak menyangka gadis kecil yg slalu ia jaga kini sedang berusaha menjaga diri dan hatinya sendiri.
emmm tidak ada yg salaah nak.
caranya sederhana tetapi butuh keteguhan hati yg luar biasa.  mendekatiNya merayuNya
Ia kan memberi jalan. Ia akan memberi jawaban.
ibu percaya siapa pun yg mampu meyakinkan hatimu adalah karenaNya.
maka percaya juga pada nya pemilik hatimu.
pemilik hatinya.
hanya karenaNya kalian dapat dipersatukan

Jumat, 19 Mei 2017

menjaga hati

menjaga hati

dulu manaa bisa kita jatuh cinta hanya karena berdiam diri.dan saat ini aku sadar bahwa menjaga hati harus tetap disetiap situasi. Bisa mudah saja hati begetar hannya dengan membaca pengalaman" seseorang yg kita kenal samaar.Meski tidak balik kenal. setidaknya hati memang mudah sekali rapuh dimakan rasa. kata-kata memang sadis sekali dayanya. tulisan adalah perangkum antara pengalaman, pengetahuan, dan perasaan. apa yg ditulis dengan ketulusan hati mudah saja ditangkap dengan resonansi ketulusan yg sma. mengharukan menggetarkan. meski tidak ditujukan untuk memikat. meski tidak terpikirkan untuk menjaring empati. meski tidak digunakan untuk apa" selain refleksi dan pembelajaran bersama saja. pasti ada hati yg kemudian diam" tersipu. diam" mendoa. diam" berbenah untuk mencoba mensejajari sinar hangat. bukan kesalahan. hanya tetap kewajiban diri adalah menjaga.. menjaga diri agar tidak tercebur pada angan". menjaga hati agar tak berdoa yg tidak sepantasnya. menjaga hati agar hanya mensyukuri hikmah. bukan berpandu siapa penulisnya

Minggu, 25 Desember 2016

IBU RUMAH TANGGA

"Mi..umi..." Teriak buah hatiku di ruang belajarnya. Sedangakan aku masih sibuk didapur. "Kenapa nak jawab ku.." "Umi ini di isi apa?" "Isi apa nak? "Di suruh ustdzah ngisi data diri di buku agenda yg baru" "Ya udah kmu isi aja..liaat di buku yg lama nak" jawab ku yg masih sibuk di dapur. "Udah mi..tapi aku ga tau yg ini isinya apa..." Tanya buah hatiku dengan nada kesal. "Tanya sma abi ajh nak.." perintahku karena pekerjaan dapur masih sangat banyak. "Abi ga akan tau ummiiiii.." Kata buah hatiku semakin jengkel. "Apa sih pertanyaanya nak?" Coba di bacakan!! Perintahku Karena pekerjaan di dapur blm selesai "Pekerjaan ummi?" "Ya udah kan tinggal kmu tulis to nak..kan kmu tahu pekerjaane ummi..." "Nah ituu mii aku tahu pekerjaanya ummi " " ya udah di tulis to nak" " nggak cukup ummi " Dengan gemasnya dya bcara Dan karena pekerjaanku jga sudah selesai aku pun menghampirinya "Apanya yg ga cukup nak?" Tanyaku "Pekerjaan ummi kan banyak..mengajar menulis menjahit Ibu rumah tangga." Wajah polos buah hati ku membuat ku geli dan membuatku ketawa. Aku tanya balik . "Lha menurut kmu ummi cocoknya jadi apa.?" Yang mana?" "Ibu rumah tangga ajh mi... Soalnya klo ibu rumah tangga ummi ngerjaiin semua pekerjaan rumah, umi ngerawat adik dan umi jga bsa ngajarin aku." "Iya sekarang kmu dah tau apa yg mau di tuliskan" Ujarku sambil tersenyum geli menjawab pernyataannya. "Ummi besok lagi pilih 1 ajh yah pekerjaannya biar aku gak bingung milih... Pekerjaan og ga jelas.." Ujaar buah hatiku Hebat sekali jika seorang wanita bisa menjadi ibu rumah tangga sekaligus pendidik (guru). Dya harus pandai-pandai membagi waktunya. Kisah di atas menunjukan beratnya menjadi ibu. Untuk menjadi sarjana pendidikan kita hanya butuh 6 tahun SD , 3 tahun SMP , 3 tahun SMA dan 4 tahun kuliah dapat gelar sarjanya. Tapi untuk jadi ibu rumah tangga, di kumpulkan seluruh pendidikan di atas di tambah bertahun-tahun, lalu di tambah bertahun-tahun lagi tidak cukup untuk menyandang gelar ibu rumah tangga terbaik. Nah jika semua wanita ingin sekolah tinggi-tinggi demi gelar sarjana, profesi dan lain sebagainya Lalu kenapa orang-orang yg terobsesi dengan gelar sarjana itu begitu menyepelekan pekerjaan ibu rumah tangga? Sedangkan punya anak yg berakhlaq baik keluarga yg bahagia jauh lebih berharga di bandingkan karier yg menjulang tinngi. Pesan saya berikan pendidikan kepada anak-anak perempuan kita setinggi mungkin supaaya ketika menjadi ibu dia bisa menggunakan ilmunya. Satu ibu yg baik akan melahirkan satu keluarga yg baik. Satu generasi ibu yg baik maka akan datanglah penerus yg di janjikan oleh Allah.

Senin, 19 Desember 2016

ANAK SUKA MEMBACA

Sebagai seorang guru sekolah dasar saya sangat memahami Kesibukan orang tua..wali murid untuk buah hati mereka yg berusiaa sekolah dasar... Mulai dari mencari sekolah terbaik Melengkapi keperluan sekolah seperti tas sepatu seragam dan perlatan lainnya. setelah saya amati ternyata orang tua jga sibuk mencari tmpat les untuk buah hatinya yang baru lulus TK RA.. Iya les baca ada jga AHE anak hebaat. Para orang tua banyak yang mendaftarkan anaknya ke tempat les atau kalau tak ada tmpat les bisa jadi privat di guru TK/SD deket rmah.. Dengan harapan anak mereka yang rata" umur 6-7 tahun dapat membaca dengan instan. Orang tua sangat hawatir jika anaknya tidak bisa membaca dengan alasan sekolah dasar yang mengharuskan anaknya mampu membaca. pertanyaan saya Dimana peranan orang tua sebagi orang pertama dan utama yg mengenal anak" nya dan sebagai madrasah utama (ibu) Apakah orang tua sibuk dengan pekerjaanya sehingga tidak ada wakktu untuk mengajari anaknya. Atau ibu Rumah tangga sekalipun yg punya waktu 24 jam yang masih merasa kurang untuk mengurusi rumah apa lagi mengajari buah hati mereka. Dan jadilah orang tua mencarikan guru les untuk menyerahkan urusan baca dan tulis. Mungkin untuk sebagian ibu setuju dengan pernyataan di atas atau ada juga yg tertantang untuk menyanggah pernyataan di atas. Yah kita sebagai orang tua khususnya ibu yg waktunya sebagian besar di habiskan dengan anak" tentu akan merasa bangga dan merasakan kebahagiaan yang luar biasa ketika dapat mengajarkan mereka membaca dan menulis. Bagaimana tidak bahagia ketrampilan membaca sangat penting untuk anak agar bisa bertaahan dimasa yang akan datang. Masih ingat perintah allah yg pertama kepada nabi Muhammad? Iqro..bacalah Kenapa membaca? Kenapa anak di ajarkan membaca sejak kecil? Karena hampir semua ilmu di dunia ini berbentuk tulisan...

Liya

Jumat, 16 Desember 2016

SURGA DI TELAPAK KAKI IBU

"Surga ada di telapak kaki ibu" Seperti itulah sebuah hadits yg di riwayatkan imam AHMAD Mengapa surga di telapak kaki ibu? Mengapa tidak di telapak tangan? Bukankah penelitian membuktikan belaian dan sentuhan tangan ibu merupakan hal terpenting untuk bayi saaf awal kelahirannya. Dalam seminar , ceramah , dan dalam buku maupun artikel pengertian hadits di atas hampir sama .Yaitu sanjungan dan penghargaan bagi seorang ibu. Seorang anak harus sopan, melindungi , menyayangi mencintai ibu. Seorang ibu dapat menuntut kepada anak karena tidak akan masuk surga jika tidak berbakti pada ibu. Seperti itukah pengertian yg d maksud Nabi? Dan tentu ada makna yg dalam d balik hadits " surga di telapak kaki ibu " bukan d tangan atau d pangkuan. Kita perlu menyingkap mengetahui makna tersebut. Telapak kaki adalah organ tubuh di mana di gunakan untuk membuat jejaak perjalaanan. Jejak kaki ibu ketika membesarkan anaknya dari detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, hinnga bilangan tahun. Semua perlakuan ibu ucapanyya sentuhannya, slalu ada bekas di memori otak anaknya. Apapun yg ibu lakukan dan berikan akan terekam di dalam otak anak dan akan menimbulkan efek di masa yg akan datang. Surga ada di telapak kaki berarti surga ada dalam perjalanan ibu mengurus anak. Jejak-jejak ibu pada anak sejak masa kehamilan , saat dalam buaian dan pangkuan sampai ia lepas hingga (baligh) yaitu ketika anak mulai di kenai dosa dan pahala. Perjalanan ibu membesarkan anak merupakan proses perjalalanan pembangunan fikiran anak. Apakah langkah ibu membuat anak menemukan kebenaran dan ayat Allah SWT? Bisakah jejak ibu mengantarkan anak kesurga? Hadits ini bukan sekedar tuntutan hak ibu pada anaknya, namun lebih pada kewajibann ibu agar langkah-langkahnya sejak kehamilan hingga anak baligh mampu mengantarkan anaknya kesurga. Seorang anak akan bersikap sopan berbakti jika ada jejak langkah ayah ibunya memberikan contoh sikap baik. Bagaimana langkaah dan tahapan kita sebagai ibu, selama membesarkan anak-anak kita.?? Akankah mengantarkan mereka kesurga?? Liya ermawati

Kamis, 15 Desember 2016

Membekali anak dengan keahlian hidup

Rosulullah bersabda
"Ajari anak-anak kalian berkuda,berenang dan memanah."
(HR.Bukhari Muslim)

Kegiatan berkuda,berenang dan memanah merupakan olah raga yg baik bagi kebugaran tubuh.
Ketiganya mampu mengasah kemapuan dan ketahanan fisik serta melatih konsentrasi.
Beberapa ahli menafsirkan ke 3 kegiatan ini menjadi lebih luas lagi.
Berkuda merupakan skill of live, memberikan ketrampilan sebagai bekal hidup agar memiliki rasa percaya diri, jiwa kepemimpinan dan pengendalian yang baik.
Berenang identik dengan survival of live, mendidik anak agar slalu semangat , tidak mudah menyerah dan tegar dalam menghadapi masalah.
Adapun memanah merupakan thingking of live, mengajarkan anak membangun kemandirian berfikir, merencanakan masa depan dan menentukan target hidupnyaa.

Untuk anak peremuan
Rosulullah memberi arahan untuk mengajarkan menjahit dan memasak.
Sebuah ketrampilan sedeerhana yg kelak sangat bermanfaat setelah memasuki dunia rumah tangga.

Liya